BALI – Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) pasti akan memasuki masa Purnabakti. Langkah-langkah untuk menemukan keseimbangan batin sangatlah diperlukan agar setiap PNS yang memasuki masa Purnabakti tidak terjebak dalam perasaan kehilangan jabatan, kekuasaan, atau pun suasana kerja yang telah digeluti selama puluhan tahun.
Purnabakti berarti perubahan dan merubah kebiasaan dalam hidup dan hal tersebut bukanlah persoalan mudah. Pegawai negeri sipil yang memasuki masa Purnabakti harus mempersiapkan mental, emosi, spiritual, pola pergaulan sosial, aktivitas, pekerjaan, dan keuangan pribadi dalam mengisi kehidupan baru setelah Purnabakti dari PNS.
Kekuatan hidup setiap orang ada dalam pelayanan. Bila seseorang terlatih dan terbiasa untuk melayani orang lain dengan tulus, ikhlas dan dari hati yang mempermudah, maka ketika orang tersebut pensiun dari kepegawaiannya, dia pasti dengan sangat mudah dapat menyesuaikan hidupnya dengan sebuah pekerjaan baru yang juga melayani masyarakat tanpa kehilangan keseimbangan dirinya Ungkap Kepala Bagian Kepegawaian Ditjen AHU Sucipto,saat membuka pembekalan calon purnabakti di FourPoints Conference Hotel ForPoints – Bali, Selasa (6/3/18)
dengan tema ‘’Menjadikan Purnabakti yang berjiwa Wirausaha’’. Tiga puluh pegawai Ditjen AHU dan Balai Harta Peninggalan (BHP) seluruh Indonesia mengikuti pelatihan menjelang Purnabakti dengan penuh semangat.
Sucipto, menambahkan kegiatan ini guna mempersiapkan masa depan bagi para PNS yang akan memasuki masa purnabakti. Purnabakti, Sambung sucipto, bukanlah pemecatan oleh negara, namun Purnabakti adalah telah selesainya masa pengabdian pada negara yang diatur oleh undang -undang yang berlaku.
"Pensiun adalah istilah kepegawaian saja, didalam kehidupan tidak ada istilah pensiun", Ucap Sucipto.
memberikan pelatihan dan pembinaan usaha mandiri ini, Sucipto berharap agar kegiatan ini berkesinambungan setiap tahunnya. diumpamakan memberi kail kepada para pensiunan yang bermanfaat dalam jangka panjang dibandingkan dengan pemberian ikan yang hanya bermanfaat sebentar saja. “ Peserta akan diberi materi ilmu berwiraswasta dan akan di ajak mengamati langsung ke tempat usaha yang ada di Bali”, Tutup Sucipto
Sucipto juga berharap peserta siap menghadapi perubahan - perubahan yang terjadi setelah pensiun dan yang lebih penting adalah mental kita, jangan sampai ada pemikirian pesimis, diri merasa tidak berguna ataupun patah semanagat.
Sementara itu, salah satu peserta yang akan menjelang Purnabakti, Sardjoe mengapresiasi kegiatan ini. Dengan mengikuti semua materi yang diberikan oleh narasumber
" kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga setelah pelatihan ini kami dapat mengimplementasikan secara langsung dan tidak menunggu masa purnabakti". ucapnya