Diterbitkan Tanggal: 26-Nov-2019

oleh Admin Humas

Yasonna Ucapkan Terima Kasih Indonesia Dipercaya Menjadi Kongres Notaris Internasional

Yasonna Ucapkan Terima Kasih Indonesia Dipercaya Menjadi Kongres Notaris Internasional

JAKARTA – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengucapkan terima kasih karena Indonesia diberikan kesempatan menjadi tuan rumah Kongres Ikatan Notaris Internasional Ke – 29.

JAKARTA – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengucapkan terima kasih karena Indonesia diberikan kesempatan menjadi tuan rumah Kongres Ikatan Notaris Internasional Ke – 29.

 

Dia mengatakan Kongres Ikatan Notaris Internasional Ke – 29 ini bisa memberikan pengalaman bagi segenap notaris Indonesia untuk saling bertukar pengalaman best practice dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Notaris selaku pejabat umum.

 

“Kehadiran saya selaku Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada acara Jamuan Selamat Datang ini bukan saja sebagai undangan kehormatan, tetapi lebih dari itu karena menyangkut kedudukan menteri yang memiliki peran strategis terhadap notaris Indonesia, khususnya dalam pengangkatan, pengawasan, pembinaan dan pemberhentian notaris. Peran strategis ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Jabatan Notaris,” kata Yasonna saat menyambut para Delegasi Ikatan Notaris Internasional di Jakarta, Senin (25/11/2019).

 

Yasonna menjelaskan di Indonesia untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap notaris menurut Undang-Undang Jabatan Notaris, Menteri berkewajiban membentuk Majelis Pengawas Notaris (MPN) dan Majelis Kehormatan Notaris (MKN). MPN berwenang menangani pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Notaris, sedangkan MKN berwenang untuk memberi izin atau menolak permintaan Aparat Penegak Hukum yang akan memeriksa notaris baik sebagai saksi maupun sebagai tersangka.

 

“Dibentuknya kedua lembaga tersebut diperlukan untuk memberi kepastian hukum kepada masyarakat pengguna jasa notaris, disisi lain memberikan perlindungan bagi notaris yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik terkait adanya dugaan dalam suatu tindak pidana,” jelasnya.

 

Terkait pengawasan notaris, sambung dia, setiap Negara memiliki model pengawasan dan pembinaan yang berbeda tentunya didasarkan pada kebutuhan, pengalaman dan sejarah notaris perkembangan masing-masing negara. “Model-model itu kiranya dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan pengawasan dan pembinaan Notaris ke depan,” ujarnya.

 

Lebih jauh, Yasonna menyampaikan meski kongres notaris bertaraf internasional ini hanya mempunyai waktu sebentar, namun bisa dijadikan pengalaman dan kenangan yang menjadi pendorong untuk berkunjung kembali ke Indonesia bersama-sama keluarga dan sahabat. 

 

“Tidak saja hanya mengunjungi Jakarta, tapi juga kota-lota lain di Indonesia yang memiliki karakteristik dan keindahan yang berbeda-beda,” tutupnya.