Hanoi, Vietnam 20 Maret 2014 - Disela-sela pelaksanaan kegiatan terpadu bidang pelayanan publik dan good governance kawasan Asia Pasifik yang dilaksanakan di Hanoi, Vietnam, 18-20 Maret 2014 Dr Aidir Amin Daud, menyampaikan banyak hal terkait dengan Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia No 12 Tahun 2006 bahwa orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia.
Anak yang lahir sebagaimana dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf I dan anak yang diakui atau diangkat secara sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sebelum Undang-Undang ini diundangkan dan belum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang ini dengan mendaftarkan diri kepada Menteri melalui Pejabat atau Perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 (empat) tahun setelah Undang-Undang ini diundangkan. c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing;d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin; l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan selain hal tersebut Ditjen AHU dalam hal pelayanan publik telah melakukan percepatan pelayanan bagi masyarakat hanya dengan hitungan menit antara lain pendaftaran jaminan fidusia, pemesanan nama PT dan pengesahan pendiriannya tentu semua itu dapat di akses melalui website portal.ahu.web.id tandasnya. (cips)